Rusia Ungkap Ketentuan Perdamaian dengan Ukraina, Ini Detailnya!

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan bahwa Moskow siap membuka dialog guna mengakhiri perang yang telah berkecamuk di Ukraina selama tiga tahun terakhir. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan di Turkiye, yang bertepatan dengan peringatan tiga tahun sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Namun, Lavrov menekankan bahwa proses negosiasi hanya akan dilakukan jika ada jaminan solusi yang konkret dan menguntungkan bagi Federasi Rusia.

“Kami tidak akan menghentikan operasi militer begitu saja. Perundingan hanya akan terjadi jika solusi yang ditawarkan benar-benar jelas, tegas, dan berkelanjutan sesuai dengan kepentingan Rusia,” ujar Lavrov dalam konferensi pers, sebagaimana dilaporkan oleh AFP, Senin (24/2/2025).

Rusia Desak AS dan Eropa untuk Bersikap Terbuka dalam Perundingan

Lebih lanjut, Lavrov menegaskan bahwa Rusia terbuka untuk berdialog dengan Ukraina, negara-negara Eropa, maupun pihak-pihak lain yang memiliki komitmen nyata dalam upaya menciptakan perdamaian. Ia juga mendesak Amerika Serikat untuk segera menunjuk perwakilan resmi dalam perundingan damai berikutnya.

Menurutnya, telah ada diskusi positif dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, dalam pertemuan di Arab Saudi pekan lalu. Meskipun begitu, Lavrov menilai bahwa dukungan AS terhadap Ukraina masih menjadi tantangan utama dalam mencapai kesepakatan damai.

Kremlin Sebut Eropa Memperpanjang Perang dengan Sanksi Baru

Di sisi lain, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa negara-negara Eropa justru semakin memperpanjang konflik dengan terus menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia.

“Mereka terus menambah sanksi karena percaya bahwa perang harus dilanjutkan. Ini adalah langkah yang berlawanan dengan upaya kami dan Amerika Serikat dalam mencari solusi damai di Ukraina,” kata Peskov.

Menurut Kremlin, sanksi yang terus bertambah hanya akan memperburuk situasi dan memperpanjang penderitaan di medan perang. Sementara itu, Rusia mengklaim bahwa mereka sedang berusaha mencari jalan keluar diplomatik untuk menyelesaikan konflik ini dengan hasil yang menguntungkan bagi kepentingan nasional mereka.

Meskipun ada sinyal kesiapan untuk bernegosiasi, proses perdamaian masih terhambat oleh perbedaan kepentingan yang tajam antara Rusia, Ukraina, dan negara-negara Barat. Negosiasi di masa mendatang akan sangat bergantung pada kesediaan kedua belah pihak untuk mencapai kompromi yang adil dan menguntungkan semua pihak.