Pengunjung Nekat Masuk Area Satwa di Taman Safari Bogor, Kena Blacklist Seumur Hidup!

Pihak Taman Safari Indonesia (TSI) akhirnya angkat bicara terkait video viral yang menunjukkan sekelompok pengunjung turun dari kendaraan di area satwa di Taman Safari Bogor, Jawa Barat. Marketing Communication Manager TSI Bogor, Danang Wibowo, mengklarifikasi bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di area karnivora, melainkan di zona burung flamingo.

“Saya ingin meluruskan, dalam video yang beredar seolah-olah pengunjung itu turun di area singa atau hewan karnivora, padahal kenyataannya mereka berada di area flamingo,” jelas Danang kepada wartawan, Rabu (19/2/2025). Ia juga menegaskan bahwa lokasi kejadian berjarak sekitar 2 kilometer dari area singa, sehingga tidak ada ancaman dari hewan buas.

Pengunjung Dilarang Masuk Taman Safari
TSI mengambil langkah tegas dengan memasukkan para pelaku ke dalam daftar hitam (blacklist), sehingga mereka tidak lagi diizinkan berkunjung ke Taman Safari Bogor. Danang mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan tim hukum untuk menindaklanjuti insiden ini.

“Setelah berdiskusi dengan tim legal, kami memutuskan untuk mem-blacklist para pengunjung yang melanggar aturan tersebut,” tegasnya.

Insiden ini terjadi pada Sabtu (15/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Sebanyak tujuh orang, terdiri dari lima orang dewasa dan dua anak-anak, nekat turun ke area terlarang, diduga untuk berfoto bersama burung flamingo.

Meski tidak berada di zona hewan buas, tindakan mereka tetap berisiko dan melanggar aturan keselamatan. “Walaupun bukan di area karnivora, tetap saja itu adalah area terlarang bagi pengunjung. Kami telah menyediakan lokasi khusus untuk interaksi dengan satwa, yaitu di baby zoo,” tambah Danang.

Peningkatan Edukasi untuk Cegah Insiden Serupa
Ke depan, pihak TSI berencana untuk meningkatkan edukasi kepada para pengunjung agar insiden serupa tidak terulang. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah memperbarui dan memperbanyak papan peringatan mengenai larangan turun dari kendaraan di area satwa.

“Edukasi ini penting karena setiap hari ada pengunjung baru yang mungkin belum mengetahui aturan yang berlaku di TSI,” pungkas Danang.