Menpan-RB: Kolaborasi Antarinstansi Jadi Kunci Sukses Program Makan Bergizi
Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat, terutama anak-anak sekolah, mendapatkan asupan gizi yang baik dan berkualitas. Sebelum program ini diluncurkan pada Januari 2025, Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi pemerintah untuk menjamin kelancaran pelaksanaannya.
Dalam sebuah pernyataan yang diterima pada Sabtu (28/12/2024), Rini menyatakan bahwa “Badan Gizi Nasional (BGN) tidak bisa bekerja sendiri. Penyusunan proses bisnis merupakan langkah strategis yang harus dilakukan oleh BGN untuk mewujudkan efektivitas penyelenggaraan pemenuhan gizi nasional yang bersifat lintas sektor.”
Pernyataan ini disampaikan Rini dalam sebuah pertemuan di Kantor Kemenpan-RB pada Jumat (27/12/2024), yang juga dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Kepala BGN Dadan Hindayana, dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) M Yusuf Ateh.
Rini menjelaskan bahwa penyusunan proses bisnis harus memperhatikan rangkaian alur kerja yang saling terhubung untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi. Penyusunan peta proses bisnis dimulai dengan mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai visi dan misi tersebut, serta memetakan peran setiap aktor dalam setiap tahapan proses. Untuk memastikan efektivitas serta memperkuat sinergi dan koordinasi antara BGN dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (pemda) terkait, diperlukan penyusunan proses bisnis tematik yang menekankan kolaborasi semua pemangku kepentingan, baik di dalam maupun di luar pemerintahan. “Dengan penyusunan proses bisnis tematik, diharapkan setiap instansi akan memahami peran dan tanggung jawabnya, serta dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif ke dalam proses inti,” tambah Rini.
Mensesneg Prasetyo Hadi menekankan urgensi program Makan Bergizi Gratis bagi semua pihak yang terlibat. Menurut Prasetyo, program ini hadir sebagai solusi konkret untuk memastikan setiap individu, khususnya anak-anak sekolah, mendapatkan akses terhadap makanan yang sehat dan bergizi. Sejak dini, dengan asupan gizi yang optimal, anak-anak Indonesia diharapkan bisa tumbuh menjadi generasi yang pintar, tangguh, dan mampu bersaing di kancah internasional. “Kami berharap, program yang akan dimulai pada Januari 2025 ini mendapat dukungan optimal dari berbagai pemangku kepentingan, sehingga dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat dalam menciptakan SDM unggul di Indonesia,” tuturnya.
Menkeu Sri Mulyani memastikan kesiapan anggaran untuk mendukung keberhasilan program tersebut. “Program unggulan dari pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka sudah masuk dalam belanja kementerian atau lembaga. Dana untuk program makan bergizi gratis sebesar Rp 71,0 triliun akan dikelola oleh Badan Gizi Nasional,” jelasnya.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, program Makan Bergizi Gratis diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas. Peluncuran program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun SDM unggul yang siap bersaing di kancah global, dimulai dengan pemenuhan kebutuhan gizi yang memadai bagi seluruh masyarakat.