Kotak Hitam Ditemukan, Spekulasi Pesawat Azerbaijan Airlines Ditembak Rudal Rusia
Tim pencari telah menemukan kotak hitam kedua dari pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan, menyebabkan puluhan orang meninggal. Indikasi keterlibatan Rusia dalam kecelakaan ini terus menjadi perbincangan dan semakin menguat.
Kantor berita Kazakhstan, Kazinform, melaporkan bahwa pihak berwenang berhasil menemukan kotak hitam kedua di lokasi kejadian pada Kamis (26/12). Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev, mengatakan bahwa dibutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk membaca data yang terdapat dalam kotak hitam tersebut.
Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kota Aktau pada Rabu (25/12), menewaskan 38 dari 67 penumpang. Sejumlah pengamat dan pejabat Amerika Serikat mencurigai adanya keterlibatan Rusia dalam kecelakaan ini. Beberapa pakar penerbangan menduga bahwa pesawat tersebut kemungkinan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia di atas wilayah Republik Chechnya.
Seorang pejabat Amerika Serikat mengungkapkan bahwa ada indikasi awal bahwa sistem anti-pesawat Rusia mungkin menyerang pesawat jenis Embraer 190 ini. Sementara itu, Menteri Perhubungan Kazakhstan, Marat Karabayev, mengungkapkan bahwa pusat kendali negara tersebut menerima sinyal dari Rusia sekitar 45 menit sebelum pesawat jatuh, menunjukkan bahwa pesawat dialihkan.
Karabayev juga menjelaskan bahwa operator Rusia melaporkan Azerbaijan Airlines mengalami kegagalan dalam sistem kontrol. Kru pesawat memutuskan untuk terbang ke Aktau setelah menerima laporan cuaca buruk. Pesawat yang terbang dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Republik Chechnya, sempat mendarat darurat di Aktau. Namun, saat kru melakukan dua pendekatan pendaratan di bandara Aktau, pesawat menyimpang dari jalurnya dan kehilangan komunikasi dengan operator saat jatuh.
“Operator menyatakan tabung oksigen meledak di kabin penumpang, menyebabkan penumpang kehilangan kesadaran,” ujar Karabayev, dikutip dari CNN. Sementara itu, Flightradar24 melaporkan bahwa pesawat tersebut “terkena gangguan dan pemalsuan GPS di dekat Grozny.” Gangguan GPS ini secara signifikan dapat menghambat kemampuan pesawat untuk bernavigasi dan berkomunikasi, yang pada gilirannya menimbulkan potensi risiko keselamatan.
Penemuan kotak hitam kedua ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak informasi mengenai penyebab kecelakaan tragis ini. Hingga saat ini, spekulasi dan dugaan terus berkembang, menunggu hasil analisis data dari kotak hitam yang ditemukan. Pihak berwenang Kazakhstan dan internasional akan terus menyelidiki insiden ini untuk mencari kejelasan dan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka.