Israel Gencar Serang Lebanon: Ribuan Orang Tewas, Jutaan Mengungsi

Pada 30 September 2024, situasi di perbatasan Israel dan Lebanon semakin memanas setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Lebanon. Serangan ini merupakan balasan atas rentetan serangan roket yang diluncurkan dari wilayah Lebanon oleh kelompok militan. Eskalasi konflik yang terjadi selama beberapa bulan terakhir kini mencapai puncaknya, dengan ribuan orang dilaporkan tewas akibat serangan udara dan artileri Israel di berbagai kota besar, termasuk Beirut dan Sidon.

Menurut laporan dari badan-badan kemanusiaan internasional, lebih dari dua juta warga Lebanon telah mengungsi dari rumah mereka, mencari perlindungan di wilayah-wilayah yang lebih aman di dalam negeri maupun melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Suriah dan Yordania. Krisis pengungsian ini memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah yang sudah rentan akibat perang saudara dan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Banyak pengungsi dilaporkan kekurangan pasokan makanan, air bersih, dan akses layanan kesehatan.

Masyarakat internasional, termasuk PBB dan berbagai negara Barat, telah menyerukan gencatan senjata segera antara kedua pihak. Amerika Serikat dan Uni Eropa mengutuk serangan roket dari Lebanon dan tindakan militer berlebihan dari Israel yang menyebabkan jatuhnya korban sipil. Sementara itu, Dewan Keamanan PBB tengah berupaya untuk memfasilitasi dialog guna meredakan ketegangan di kawasan tersebut, namun upaya diplomasi masih terbentur kebuntuan di lapangan.

Sampai akhir September 2024, serangan dari kedua belah pihak terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda akan mereda. Kondisi di perbatasan Israel-Lebanon terus memburuk, dan banyak pihak khawatir bahwa konflik ini bisa meluas ke negara-negara tetangga, mengancam stabilitas Timur Tengah secara keseluruhan.