Jakarta Perluas Layanan Transportasi, Transjabodetabek Siap Hadir
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memperluas layanan transportasi publik dengan menghadirkan Transjabodetabek guna mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk secara bertahap mengubah pola mobilitas warga agar lebih mengandalkan angkutan umum ketimbang kendaraan pribadi. Menurutnya, Jakarta yang tengah berkembang menuju kota global 2045 harus memiliki sistem transportasi yang lebih baik dan terintegrasi guna mengatasi kemacetan.
Salah satu strategi yang diusung adalah pengembangan kawasan berbasis transportasi massal atau Transit Oriented Development (TOD), sehingga mempermudah mobilitas warga dari berbagai daerah menuju ibu kota. Untuk mendukung langkah tersebut, Pramono memimpin Apel Operasi Lintas Jaya 2025 yang digelar di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban lalu lintas, terutama selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Sebanyak 1.470 personel gabungan dikerahkan dalam operasi ini, terdiri dari 1.230 personel Pemprov DKI Jakarta, 100 anggota TNI, serta 140 personel Polri. Selain itu, 48 unit Kendaraan Dinas Operasional (KDO) juga disiagakan. Pramono menyebut bahwa Operasi Lintas Jaya dalam tiga tahun terakhir telah melakukan ribuan tindakan penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas, dengan angka penindakan mencapai lebih dari 103 ribu pada 2022, 71 ribu pada 2023, dan 83 ribu pada 2024.
Ia berharap Operasi Lintas Jaya 2025 bisa memberikan dampak nyata dalam mengurangi kemacetan serta meningkatkan kedisiplinan pengguna jalan. Sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan Jakarta yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua warganya.