Hamas Siap Negosiasi dengan Israel untuk Kesepakatan Komprehensif

Kelompok perjuangan Palestina, Hamas, menyatakan kesiapannya untuk memulai pembicaraan dengan Israel mengenai kesepakatan komprehensif yang akan mencakup pembebasan semua sandera Israel dengan imbalan gencatan senjata total serta penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza. Pernyataan ini disampaikan oleh Khalil Al-Hayya, kepala Hamas di Gaza dan ketua tim negosiasi kelompok tersebut, dalam pidato yang disiarkan melalui platform digital pada Kamis (17/4).

Al-Hayya menegaskan bahwa Hamas tidak tertarik pada kesepakatan parsial yang dianggap hanya sebagai kedok politik bagi agenda Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menurutnya justru ingin melanjutkan perang dan memperburuk situasi kemanusiaan. Ia mengungkapkan kesiapan Hamas untuk terlibat dalam negosiasi paket komprehensif yang meliputi pembebasan sandera, penghentian perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dimulainya rekonstruksi, dan pencabutan blokade.

Hamas juga menyambut baik pernyataan Adam Boehler, utusan khusus AS untuk urusan sandera, yang mengungkapkan dukungannya untuk mengakhiri masalah sandera dan perang sebagai satu paket kesepakatan. Boehler menyatakan bahwa pertempuran dapat segera berakhir setelah sandera dibebaskan.

Al-Hayya juga menyerukan intervensi internasional untuk mengakhiri blokade Israel di Gaza, yang menurutnya telah mengarah pada genosida akibat kelaparan. Sementara itu, lebih dari 51.000 warga Palestina telah tewas sejak Oktober 2023, banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Israel juga menghadapi tuduhan kejahatan perang dan genosida di pengadilan internasional.