100 Ribu Tentara Dari Negara Jerman, Inggris, Dan Prancis Dikerahkan NATO Ke Ukraina
Aliansi Pertahanan NATO mengumumkan pengerahan lebih dari 100.000 tentara dari Jerman, Inggris, dan Prancis ke Ukraina dalam upaya memperkuat pertahanan negara tersebut di tengah eskalasi konflik dengan Rusia. Langkah ini merupakan salah satu respons terbesar NATO terhadap invasi Rusia yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Pengerahan pasukan ini diumumkan dalam sebuah pertemuan puncak yang digelar di Brussels pada Minggu (08/12), di mana para pemimpin negara anggota NATO sepakat untuk meningkatkan dukungan militer dan logistik kepada Ukraina. 100.000 tentara yang dikerahkan terdiri dari pasukan tempur, pasukan udara, serta unit-unit pertahanan udara dan intelijen.
Jerman akan mengirimkan sekitar 40.000 tentara, Inggris mengerahkan 30.000, dan Prancis menambah 30.000 pasukan. Selain itu, NATO juga akan memperkuat sistem pertahanan udara Ukraina dengan memasok lebih banyak peralatan canggih, termasuk sistem pertahanan rudal dan pesawat tempur.
Menurut Jenderal NATO, James R. Henshaw, pengerahan ini adalah bagian dari upaya bersama untuk memastikan Ukraina dapat mempertahankan wilayahnya dari serangan Rusia. “Kami berdiri teguh di samping Ukraina, dan pengerahan ini adalah bukti konkret dari komitmen NATO untuk melindungi keamanan Eropa,” ujar Henshaw dalam konferensi pers.
Rusia telah mengecam tindakan ini sebagai provokasi dan ancaman langsung terhadap keamanan regional. Sementara itu, Ukraina menyambut baik bantuan militer ini dan berharap dapat memperkuat garis pertahanan mereka, terutama di wilayah yang paling terimbas oleh serangan Rusia.
Dengan penguatan pasukan ini, ketegangan di kawasan Eropa Timur diperkirakan akan semakin meningkat, sementara dunia menyaksikan perkembangan ini dengan kecemasan.