Kisah Bashar Al Assad: Presiden Suriah yang Terguling oleh Pemberontak

Bashar Al Assad, yang telah memimpin Suriah selama lebih dari dua dekade, digulingkan oleh pemberontak dan kelompok oposisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang dipimpin oleh Abu Mohammed Al Julani. Kejatuhan Assad menjadi akhir dari dinasti politik yang bertahan lebih dari lima dekade di negara tersebut.

Kehidupan Awal dan Awal Kepemimpinan Bashar Al Assad

Bashar Al Assad merupakan generasi kedua dari dinasti yang memegang kendali atas Suriah. Ia naik ke kursi kepresidenan pada tahun 2000, menggantikan sang ayah, Hafez al-Assad, yang meninggal dunia. Kepemimpinannya dimulai melalui pemilihan yang banyak diperdebatkan karena kurangnya oposisi yang nyata.

Ayahnya, Hafez al-Assad, berasal dari kelompok minoritas Alawi, cabang dari Syiah. Hafez membangun karir politiknya hingga memimpin Partai Baath, yang mengusung nasionalisme Arab dengan pendekatan sosialis.

Awalnya, Bashar bukanlah penerus yang direncanakan. Peran ini seharusnya dipegang oleh kakaknya, Bassel, yang tewas dalam kecelakaan mobil pada tahun 1994. Setelah itu, Bashar mendapat sorotan sebagai pewaris dan mulai mempelajari ilmu militer hingga mencapai pangkat kolonel di jajaran tentara Suriah.

Untuk memuluskan jalannya ke kursi kepresidenan, parlemen Suriah mengubah konstitusi dengan menurunkan usia minimum presiden dari 40 tahun menjadi 34 tahun, usia Bashar saat itu.

Harapan Barat dan Realitas Kepemimpinan Assad

Ketika Bashar Al Assad memulai kepemimpinannya, negara-negara Barat sempat berharap adanya reformasi atau pendekatan yang lebih moderat. Namun, Assad tetap mempertahankan kebijakan tradisionalnya, termasuk hubungan erat dengan kelompok seperti Hamas dan Hizbullah. Ia juga memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mendukung pemberontak yang memerangi pemerintahannya.

Di bawah kepemimpinan Assad, Suriah menjadi saksi perang saudara yang melumpuhkan negara sejak tahun 2011. Konflik ini menghancurkan infrastruktur, membuka jalan bagi munculnya ISIS, dan menjadikan Suriah medan perang proksi antara kekuatan regional di Timur Tengah.

Konflik dan Dampaknya pada Suriah

Pada 2015, Assad menolak bergabung dengan koalisi internasional pimpinan AS yang berfokus pada pemberantasan ISIS. Keputusan tersebut memperpanjang konflik yang meninggalkan jejak kelam pada sejarah Suriah.

Menurut laporan CNN, konflik ini telah menyebabkan ratusan ribu korban jiwa. Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat lebih dari 7 juta warga Suriah menjadi pengungsi di dalam negeri, sementara lebih dari 6 juta lainnya mengungsi ke luar negeri hingga awal 2024.

Kehidupan Pribadi Bashar Al Assad

Bashar Al Assad menikah dengan Asma al-Assad pada tahun 2000. Asma, mantan bankir berdarah Suriah yang tumbuh besar di London, turut menjadi sorotan sebagai ibu negara yang kerap mendampingi Assad dalam berbagai kegiatan.

Peran Hayat Tahrir Al Sham dalam Kejatuhan Assad

Kelompok pemberontak yang berhasil menggulingkan Bashar Al Assad adalah Hayat Tahrir Al Sham (HTS), sebuah faksi oposisi yang dipimpin oleh Abu Mohammed Al Julani. Kelompok ini memainkan peran penting dalam mengakhiri kekuasaan panjang Assad di Suriah.

Kesimpulan

Kejatuhan Bashar Al Assad menandai babak baru dalam sejarah Suriah. Dengan berakhirnya era kepemimpinan dinasti Assad, masa depan Suriah kini berada di persimpangan, tergantung pada bagaimana kelompok oposisi dan masyarakat internasional mengelola transisi menuju pemerintahan baru.