Waket Hanura Sebut Paman Bobby Dimasukkan Tim Pemenangan Edy Tanpa Izin
Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Sarifuddin Sudding, mengungkapkan keprihatinan terkait pencantuman nama Paman Bobby, salah satu tokoh masyarakat, dalam tim pemenangan Edy Rahmayadi tanpa persetujuan yang sah. Pernyataan ini mencuat menjelang pemilihan kepala daerah yang akan datang, menambah panasnya suasana politik di Sumatera Utara.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Sudding menyebut bahwa tindakan tersebut menunjukkan kurangnya etika dalam manajemen tim pemenangan. “Kami tidak pernah memberikan izin atau persetujuan kepada pihak manapun untuk menggunakan nama Paman Bobby dalam konteks kampanye ini,” tegasnya. Sudding menambahkan bahwa hal ini bisa menciptakan kesalahpahaman di kalangan masyarakat.
Menanggapi pernyataan tersebut, tim pemenangan Edy Rahmayadi segera memberikan klarifikasi. Mereka menyatakan bahwa pencantuman nama Paman Bobby adalah berdasarkan kontribusi dan dukungan yang diberikan. “Kami menghargai semua pihak yang ingin berkontribusi dalam pemenangan ini. Kami tidak bermaksud untuk melanggar etika politik,” kata juru bicara tim pemenangan.
Sudding memperingatkan bahwa tindakan semacam ini bisa berdampak negatif terhadap dukungan pemilih. Masyarakat cenderung akan melihat masalah ini sebagai indikasi ketidakprofesionalan dalam kampanye. “Kami ingin pemilih tahu bahwa transparansi dan izin adalah hal yang sangat penting dalam politik,” ujarnya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya etika dalam proses politik di Indonesia. Penggunaan nama tokoh masyarakat tanpa izin dapat menimbulkan konflik dan mengganggu hubungan antar partai. “Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai integritas dalam berpolitik,” pungkas Sudding.
Dengan pernyataan ini, Partai Hanura berharap agar semua elemen politik dapat lebih menghargai norma dan etika dalam kampanye. Situasi ini menjadi pengingat bagi semua kandidat dan tim pemenangan untuk selalu menjaga transparansi dan integritas, demi kemajuan demokrasi yang lebih baik.