Viral! Pelajar Depok Coba Top Up Rp 900 Ribu dengan Uang Palsu, Simak Reaksi Pegawai Konter
Depok – Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan seorang pelajar perempuan dari Depok yang mencoba mengisi ulang saldo dengan menggunakan uang palsu. Insiden ini terjadi di sebuah konter pulsa di Cilodong pada Jumat (6/9) dan menarik perhatian publik setelah video tersebut tersebar luas di internet.
Dalam video yang beredar, tampak seorang remaja perempuan berpakaian sekolah mengunjungi konter untuk melakukan top up saldo menggunakan uang pecahan Rp 50 ribu. Namun, uang yang diserahkan ternyata hanya tercetak pada satu sisi, sedangkan sisi lainnya tampak seperti kertas polos.
Pegawai konter yang curiga dengan uang tersebut langsung memeriksa dan menyadari bahwa uang tersebut adalah uang palsu. Dalam video tersebut, pegawai konter menanyakan kepada pelajar apakah dia tidak bisa membedakan uang asli dan palsu. Pelajar tersebut menjawab tidak bisa dan tampak bingung saat diminta untuk memeriksa uang tersebut.
“Kamu nggak bisa bedain uang asli sama uang palsu?” tanya pegawai konter dengan nada skeptis.
“Nggak bisa,” jawab pelajar itu.
Pegawai konter kemudian mengembalikan uang palsu tersebut kepada pelajar yang kemudian meninggalkan konter dengan terburu-buru. Pengguna media sosial yang melihat video ini langsung heboh, menyoroti ketidakpahaman pelajar mengenai uang dan keamanan finansial.
Pihak Berwajib Menangani Kasus
Menurut AKP Hendra dari Polres Metro Depok, insiden ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Pelajar tersebut awalnya datang untuk mentransfer Rp 900 ribu ke aplikasi bank digital dengan menggunakan uang pecahan Rp 50 ribu, tetapi transaksi tersebut batal. Pelajar kemudian meminta untuk melakukan transfer melalui bank lain sebesar Rp 980 ribu.
“Saat pegawai konter memeriksa uang tersebut, mereka curiga karena warna uangnya terlihat pudar. Setelah memeriksa lebih lanjut, terungkap bahwa uang tersebut adalah uang palsu,” jelas AKP Hendra.
Setelah video viral, pihak kepolisian dari Polsek Sukmajaya segera menyelidiki kejadian ini. Kasus ini menyoroti pentingnya pemahaman tentang uang dan cara menghindari penipuan, terutama di kalangan remaja.