Trump Terpilih: Pengesahan Tak Terhambat Badai Salju di Washington D.C.

Jakarta – Badai dahsyat yang melanda wilayah Amerika Serikat (AS) pada Minggu (5/1/2025) membawa salju, es, dan suhu beku yang ekstrem, memengaruhi sebagian besar negara bagian. Diperkirakan, sekitar 60 juta orang terancam oleh badai ini, yang bergerak menuju Atlantik tengah. Di tengah kekacauan cuaca ekstrem ini, Washington D.C. bersiap menghadapi pengesahan pemilihan Donald Trump sebagai Presiden AS, yang menjadi agenda utama Kongres pada hari yang sama.

Dilansir dari Reuters, badai tersebut menyebabkan penutupan kantor-kantor federal di ibu kota negara. Namun, Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, memastikan bahwa cuaca buruk tidak akan menghalangi pelaksanaan tugas parlemen, dan proses pengesahan pemilihan Trump akan tetap berjalan. Meskipun cuaca ekstrem mengancam, pejabat setempat memastikan seluruh agenda politik akan tetap berjalan sesuai rencana.

Di Kansas dan Missouri barat laut, badai salju terus melanda, dengan lapisan salju dan es setinggi 15 hingga 30 cm di beberapa area. Pihak berwenang mengimbau warga untuk menghindari perjalanan, mengingat kondisi jalan yang licin dan berbahaya. Lebih jauh lagi, laporan dari National Weather Service (NWS) memperingatkan bahwa hujan es di Kentucky utara dan Virginia Barat selatan bisa menyebabkan akumulasi es yang berbahaya.

Sementara itu, badai petir yang kuat membawa potensi terjadinya tornado di beberapa negara bagian seperti Arkansas, Louisiana, Mississippi, dan Alabama. Cuaca buruk ini juga menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan, dengan lebih dari 275 penerbangan terpengaruh di Kansas City dan St. Louis, menurut situs pelacakan FlightAware.

Pemerintah di beberapa negara bagian, termasuk Kansas, Kentucky, Arkansas, Virginia Barat, dan Virginia, telah mengumumkan keadaan darurat untuk menangani dampak dari badai ini. Meskipun badai diperkirakan akan bergerak menjauh dari pantai pada malam Senin, cuaca dingin yang sangat ekstrem diprediksi akan terus berlangsung, Diperkirakan suhu pada siang hari akan berkurang sekitar 10 hingga 20 derajat Fahrenheit dari rata-rata normal, membentang dari wilayah Great Plains hingga sepanjang Pantai Timur.

Badai musim dingin ini bukan hanya mengganggu kehidupan sehari-hari, tetapi juga menambah tantangan politik yang tengah berlangsung di Washington, D.C. Saat Trump menunggu pengesahannya sebagai Presiden, kondisi cuaca yang keras ini menjadi pengingat bahwa alam kadang bisa menguji ketahanan bangsa di tengah momen penting sejarah.