Truk Tertelan Lubang Jalan di Jepang, Pencarian Sopir Berlanjut

Pada Selasa pagi (28 Januari 2025), sebuah kejadian mengejutkan terjadi di Kota Yashio, Prefektur Saitama, Jepang. Sebuah sinkhole besar dengan diameter sekitar 10 meter dan kedalaman 6 meter muncul di jalan raya, menelan sebuah truk dan pengemudinya. Pemerintah setempat mengungkapkan bahwa kejadian ini kemungkinan disebabkan oleh pecahnya pipa pembuangan yang terletak di bawah permukaan jalan.

Proses Penyelamatan Terhambat Air yang Menggenang

Tim penyelamat yang segera dikerahkan untuk mengevakuasi korban menghadapi kesulitan besar. Bodi truk seberat 2 ton berhasil diangkat, namun kabinnya masih terkubur dalam lubang. Awalnya, pengemudi sempat memberikan respons kepada tim SAR, namun setelah malam tiba, komunikasi terputus.

Penyelamatan semakin terhambat karena air terus menggenangi lubang, yang membuat kondisi semakin berbahaya bagi pengemudi yang terperangkap. Bahkan, tim pemadam kebakaran harus menghentikan operasi untuk menguras air yang menggenangi area tersebut. Sampai Rabu (29 Januari 2025), tim penyelamat masih berupaya keras untuk mengeluarkan pengemudi yang terperangkap.

Kebocoran Pipa Limbah Diduga Penyebab Utama

Berdasarkan penyidikan kepolisian, penyebab amblesnya jalan kemungkinan besar terkait dengan kebocoran pada pipa pembuangan besar berdiameter 4,75 meter yang berada pada kedalaman lebih dari 10 meter. Pemeriksaan sebelumnya, pada tahun 2021, sempat menemukan kerusakan pada pipa tersebut, namun tidak ada langkah perbaikan yang dilakukan saat itu.

Ahli memperkirakan, korosi pada pipa menyebabkan aliran air menjadi terhambat. Proses pembusukan bahan organik dalam limbah yang mengalir melalui pipa menghasilkan asam sulfat, yang pada akhirnya memperlemah struktur pipa. Hal ini menyebabkan tanah di atas pipa kehilangan kekuatan, sehingga menyebabkan jalan di permukaannya ambles.

Sinkhole Kedua Muncul, Warga Dievakuasi

Saat tim penyelamat menggunakan derek untuk menarik truk, sinkhole kedua muncul tak jauh dari lokasi pertama. Kejadian ini menambah risiko bagi tim SAR dan masyarakat sekitar. Sebagai langkah pencegahan, pihak berwenang segera mengevakuasi sekitar 150 warga yang tinggal dalam radius 200 meter dari lokasi kejadian ke pusat evakuasi yang terletak di gedung pemerintah Kota Yashio. Salah satu kekhawatiran utama adalah kemungkinan kebocoran pipa gas di bawah tanah, yang dapat menambah bahaya.

1,2 Juta Warga Terkena Dampak Gangguan Sistem Pembuangan

Peristiwa ini juga berimbas pada sistem pembuangan limbah di seluruh wilayah timur Prefektur Saitama, dengan 12 kota terdekat diminta untuk membatasi penggunaan sistem pembuangan limbah. Diharapkan langkah ini dapat mencegah masalah lebih lanjut. Diperkirakan, sekitar 1,2 juta orang terdampak oleh gangguan besar pada sistem sanitasi ini.

Langkah Darurat dari Pemerintah Saitama

Pemerintah setempat telah mengumumkan akan segera memeriksa seluruh infrastruktur bawah tanah, khususnya pipa-pipa yang telah berusia lama dan rentan terhadap kerusakan. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan. Selain itu, pihak berwenang bekerja keras untuk memulihkan kondisi daerah yang terdampak dan memastikan keselamatan warga.

Hingga kini, tim penyelamat terus melakukan segala upaya untuk mengevakuasi korban, sementara otoritas setempat berfokus pada penanganan krisis serta perbaikan sistem yang rusak.