“Tradisi Rasulan di Gunungkidul: Simbol Syukur dan Perekat Sosial Masyarakat”
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menghadiri perayaan tradisi rasulan di dua padukuhan berbeda pada Senin, 21 April 2025. Dua wilayah yang disambanginya adalah Padukuhan Kamal di Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari dan Padukuhan Pulegundes II di Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus. Di Padukuhan Kamal, perayaan berlangsung meriah dengan partisipasi dari 12 Rukun Tetangga yang masing-masing menghadirkan satu gunungan hasil bumi sebagai lambang syukur atas panen melimpah.
Menurut Joko, tradisi rasulan telah berevolusi menjadi lebih dari sekadar ritual adat. Kini, rasulan juga menjadi ajang mempererat silaturahmi warga serta wadah bagi ekspresi budaya dan hiburan rakyat. Ia menekankan pentingnya menjaga tradisi ini sebagai cerminan identitas budaya lokal yang hidup dan terus berkembang. Seusai kirab dan doa bersama, gunungan hasil bumi pun diperebutkan warga dalam suasana penuh semangat dan kebersamaan.
Kunjungan berikutnya berlangsung di Padukuhan Pulegundes II, yang tak kalah meriah. Tradisi diawali dengan pawai gunungan lalu dilanjutkan kenduri akbar yang menghadirkan ratusan ingkung ayam Jawa dan nasi gurih. Makanan tersebut didoakan sebelum dibagikan kepada warga. Lurah Sidoharjo, Evi Nurcahyani, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi penuh masyarakat dari semua kalangan usia. Kekompakan warga menjadi kekuatan utama dalam menjaga kelestarian tradisi yang sarat nilai kebersamaan ini.