Taliban Siap Tempur: Balas Serangan Udara Pakistan di Afghanistan

Rezim Taliban baru-baru ini meluncurkan serangan balasan menyusul serangan udara Pakistan di wilayah Afghanistan pada akhir pekan lalu. Beberapa pejabat Taliban menyatakan bahwa mereka siap untuk menghadapi eskalasi konflik dengan Pakistan.

“Pakistan harus menyadari bahwa mereka tidak dapat melanggar kedaulatan kami,” ujar seorang pejabat Taliban kepada The Telegraph pada Senin (30/12). Ia juga menegaskan bahwa Taliban telah mengerahkan sejumlah unit ke perbatasan dan siap menghadapi segala kemungkinan. “Kami tidak mengusir NATO [Pasukan Amerika Serikat dan sekutunya] hanya untuk diintimidasi atau dipermalukan oleh Pakistan,” tambahnya.

Pejabat tersebut juga mencurigai bahwa kemungkinan besar akan ada serangan balasan dari Pakistan. Kementerian Pertahanan sementara Afghanistan telah menyatakan siaga tinggi menghadapi serangan balasan dan siap menambah pasukan di perbatasan.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan sementara Afghanistan menyebut bahwa Taliban telah menyerang Pakistan di beberapa titik. “Beberapa titik di luar garis hipotesis, yang berfungsi sebagai pusat dan tempat persembunyian bagi elemen jahat dan pendukung mereka yang mengorganisasi dan mengoordinasikan serangan di Afghanistan, menjadi sasaran balasan dari arah tenggara negara itu,” demikian rilis dari Kementerian Pertahanan versi Taliban pada Sabtu (28/12).

Garis hipotesis adalah istilah yang digunakan oleh otoritas Afghanistan untuk merujuk pada perbatasan yang menjadi perdebatan dengan Pakistan, yang dikenal sebagai Garis Durand. Garis Durand dibuat oleh otoritas kolonial Inggris pada abad ke-19 dan melalui wilayah suku yang bergunung-gunung. Garis ini seringkali tidak memiliki hukum antara wilayah yang sekarang menjadi Afghanistan dan Pakistan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan versi Taliban, Enayatullah Khowarazmi, menyatakan bahwa perbatasan yang dikenal sebagai garis hipotesis bukanlah wilayah Pakistan. “Kami tidak menganggap itu sebagai wilayah Pakistan, oleh karena itu, kami tidak bisa mengonfirmasi wilayah tersebut. Namun, wilayah tersebut berada di sisi lain garis hipotesis,” kata Khowarazmi, seperti dikutip oleh Reuters.

Hingga saat ini, Pakistan belum memberikan komentar terkait serangan baru dari Taliban. Serangan Taliban ini muncul setelah jet tempur Pakistan membombardir Afghanistan, menyebabkan 46 orang tewas pada pekan lalu. Taliban menyatakan bahwa militer Pakistan melakukan serangan udara di Distrik Barmal, Provinsi Patika Timur, Afghanistan.

Taliban kemudian mengajukan protes resmi ke Pakistan dengan memanggil kuasa usaha mereka di Kabul. Pakistan sendiri telah lama menuduh Taliban gagal mengendalikan Tehrik e Taliban (TTP), yang dikatakan beroperasi dari Afghanistan. TTP secara berulang kali melakukan serangan mematikan terhadap pasukan keamanan Pakistan, terutama di wilayah perbatasan.

Dengan meningkatnya ketegangan di perbatasan, situasi antara Taliban dan Pakistan semakin tidak stabil. Kedua pihak saling menuduh dan siap untuk melakukan serangan lebih lanjut, menunjukkan bahwa konflik ini masih jauh dari selesai.