Seruan Bersejarah: Pemimpin PKK Abdullah Ocalan Perintahkan Peletakan Senjata
Pemimpin Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Abdullah Ocalan, mengeluarkan perintah kepada kelompoknya untuk meletakkan senjata dan membubarkan diri. Seruan ini disampaikan melalui perwakilan Partai Kesetaraan dan Demokrasi Rakyat (DEM) yang berhaluan pro-Kurdi pada Kamis. Langkah ini mengejutkan banyak pihak, mengingat PKK telah lama berjuang untuk kemerdekaan Kurdi dari Turki.
Dukungan terhadap pernyataan Ocalan juga datang dari Partai Persatuan Demokratik (PYD) yang berbasis di Suriah utara. Pemimpin PYD, Saleh Muslim, menyatakan bahwa sayap militer partainya siap mengikuti instruksi tersebut jika mereka diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam politik di Turki.
Merespons seruan ini, penasihat senior Presiden Turki, Mehmet Ucum, menyebutnya sebagai awal dari “era baru” bagi Turki. Ia menegaskan bahwa siapa pun yang menolak untuk mengikuti arahan ini akan menghadapi konsekuensi. Ucum juga menyebutkan bahwa segala upaya untuk menggagalkan proses ini telah gagal dan akan terus mengalami kegagalan.
Selain pemerintah Turki, Kementerian Luar Negeri Jerman juga menyambut baik pernyataan Ocalan, menganggapnya sebagai peluang bersejarah untuk mengakhiri siklus kekerasan yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Jerman menilai bahwa penghentian konflik ini adalah langkah awal untuk melindungi hak-hak masyarakat Kurdi di Turki dan memastikan stabilitas kawasan.
Konflik antara Turki dan PKK telah berlangsung sejak 1984 dan kembali memanas pada 2015. Turki sendiri telah melancarkan operasi militer di Suriah dan Irak untuk menekan kelompok Kurdi, dengan dalih menjaga keamanan perbatasannya dari ancaman milisi. Kini, dengan adanya seruan peletakan senjata ini, masa depan hubungan antara Turki dan kelompok Kurdi mungkin memasuki babak baru yang lebih damai.