Serangan Israel Tewaskan 21 Orang di Sekolah Pengungsi Gaza

Pada 24 September 2024, terjadi serangan udara oleh pasukan Israel yang menargetkan sebuah sekolah di Gaza yang digunakan sebagai tempat perlindungan pengungsi. Serangan tersebut menewaskan 21 orang, termasuk anak-anak dan perempuan. Sekolah tersebut berada di bawah pengelolaan UNRWA (United Nations Relief and Works Agency), badan PBB yang bertanggung jawab atas pengungsi Palestina.

Sekolah Digunakan Sebagai Tempat Perlindungan Pengungsi

Sekolah itu telah diubah menjadi tempat perlindungan sementara bagi ratusan warga Palestina yang melarikan diri dari konflik yang semakin intensif di Gaza. Sejak beberapa minggu terakhir, situasi di Gaza terus memburuk dengan serangan bertubi-tubi dari Israel sebagai bagian dari operasi militer yang diklaim untuk menumpas militan Hamas. Banyak warga sipil terjebak di tengah kekerasan, dengan fasilitas seperti sekolah dan rumah sakit menjadi target serangan.

Kecaman Internasional Atas Serangan

Serangan ini memicu reaksi keras dari berbagai negara dan organisasi internasional. PBB, Uni Eropa, dan berbagai negara lain mengecam keras tindakan tersebut, menyebut serangan terhadap fasilitas pendidikan yang digunakan sebagai tempat perlindungan pengungsi adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Sekretaris Jenderal PBB menyatakan kesedihan dan kemarahannya atas jatuhnya korban jiwa dalam serangan ini, dan menyerukan gencatan senjata segera antara kedua belah pihak.

Israel Klaim Target Militer Tersembunyi

Pihak Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan fasilitas yang digunakan oleh Hamas untuk menyimpan senjata atau melancarkan serangan roket ke wilayah Israel. Namun, klaim ini dibantah oleh warga lokal dan badan-badan kemanusiaan, yang menyatakan bahwa sekolah tersebut murni berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi pengungsi, termasuk anak-anak dan lansia.

Kondisi Kemanusiaan di Gaza Memburuk

Serangan ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza. Sejumlah besar warga sipil telah kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap kebutuhan dasar seperti air, makanan, dan obat-obatan semakin terbatas. Badan-badan bantuan internasional semakin kesulitan untuk memberikan bantuan kemanusiaan akibat blokade dan serangan yang terus berlanjut.

PBB dan Organisasi Kemanusiaan Serukan Gencatan Senjata

PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil langkah-langkah untuk menghentikan kekerasan di Gaza. Mereka meminta gencatan senjata segera dan akses kemanusiaan tanpa hambatan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak perang ini.