Presiden Zelensky Ingin Akhiri Perang Dengan Rusia

Pada 17 November 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Dalam pidato yang disampaikan di depan anggota parlemen dan para pemimpin dunia, Zelensky menekankan bahwa Ukraina sangat ingin mengakhiri konflik ini dengan cara yang damai, namun dengan tetap mempertahankan integritas teritorial dan kedaulatan negara. Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya keprihatinan global atas dampak perang yang terus berlangsung lebih dari satu tahun.

Zelensky menjelaskan bahwa Ukraina tidak akan pernah menerima pembagian wilayah atau penyerahan tanahnya sebagai bagian dari perundingan damai. “Keamanan dan kedaulatan Ukraina adalah harga yang tidak bisa dinegosiasikan,” tegasnya. Meskipun Ukraina terbuka untuk dialog, ia menyatakan bahwa Rusia harus menghormati hukum internasional dan menarik pasukannya dari wilayah yang diduduki sebagai syarat utama bagi setiap negosiasi damai yang layak.

Sementara itu, banyak negara Barat dan organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendesak agar konflik ini segera berakhir melalui diplomasi. Beberapa negara, termasuk AS dan negara-negara Uni Eropa, telah menawarkan dukungan kepada Ukraina baik dalam bentuk bantuan militer maupun diplomatik. Namun, upaya-upaya untuk mencapai gencatan senjata seringkali gagal akibat keteguhan Rusia dalam melanjutkan agresinya.

Presiden Zelensky juga menyoroti perlunya rekonstruksi negara setelah perang berakhir dan pentingnya dukungan internasional untuk membangun kembali infrastruktur Ukraina yang hancur. Meskipun jalan menuju perdamaian tampak panjang dan sulit, Ukraina tetap berkomitmen untuk mencari jalan keluar yang akan mengakhiri penderitaan rakyat dan memastikan masa depan yang lebih aman dan damai.