PDIP Resmi Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby: Surat Pemecatan Dibacakan di Depan Ketua DPD Seluruh Indonesia
Pada Senin lalu, melalui sebuah siaran video yang disiarkan di Jakarta, Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, secara resmi mengumumkan pemecatan tiga tokoh penting dari partai. Presiden Joko Widodo (Jokowi), putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka, serta Bobby Nasution, menanggalkan status mereka sebagai anggota partai. Tiga surat pemecatan bernomor 1649, 1650, dan 1651 dibacakan satu per satu di hadapan seluruh Ketua DPD PDI Perjuangan yang hadir dari seluruh Indonesia.
Komarudin dalam pengumumannya menekankan, “Saya menerima instruksi langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan untuk menyampaikan pengumuman ini sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai.”
Pemecatan Tiga Tokoh dan 27 Anggota PDI Perjuangan Lainnya
Selain ketiga tokoh tersebut, Komarudin juga mengungkapkan bahwa terdapat 27 anggota lainnya yang turut dipecat dari keanggotaan partai. Namun, daftar nama anggota yang dimaksud tidak dijabarkan secara rinci dalam pengumuman tersebut.
Tindakan pemecatan ini bukanlah keputusan yang ringan, namun tetap merupakan langkah tegas dari partai. Dalam surat pemecatan yang dibacakan, dinyatakan bahwa ketiganya tidak lagi memiliki hak untuk menjalankan aktivitas apapun yang berkaitan dengan nama besar PDI Perjuangan. Hal ini termasuk penghapusan mereka dari jabatan apapun di struktur internal partai.
Penghapusan Hak dan Larangan Aktivitas dari PDIP
Komarudin menegaskan bahwa setelah surat pemecatan ini disahkan, PDI Perjuangan tidak akan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh individu-individu yang telah dipecat tersebut. “Dengan dikeluarkannya surat pemecatan ini, maka partai tidak lagi terikat oleh apapun yang dilakukan oleh saudara-saudara yang bersangkutan,” tegas Komarudin dalam salah satu poin yang terkandung dalam dokumen pemecatan.
Langkah tegas yang diambil oleh PDI Perjuangan ini menunjukkan komitmen partai untuk menegakkan kedisiplinan internal dan mempertahankan prinsip-prinsip yang menjadi dasar kekuatan organisasi tersebut.