Paus Tawadros II Kutuk Serangan Israel ke Gaza: Sebuah Bentuk Ketidakadilan Terparah
Paus Tawadros II, pemimpin Gereja Ortodoks Koptik Mesir, mengutuk keras serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang disebutnya sebagai salah satu bentuk ketidakadilan paling parah terhadap rakyat Palestina. Dalam wawancara perayaan Paskah dengan televisi pemerintah Mesir pada Minggu, 20 April, Paus Tawadros menyatakan bahwa warga Palestina terus menghadapi penderitaan dan kehancuran tanah air mereka dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa Mesir, bersama dengan seluruh institusi di negara tersebut, menentang segala bentuk pemindahan penduduk Gaza, baik yang dilakukan secara paksa maupun sukarela.
Paus Tawadros juga menekankan bahwa pandangan Gereja Koptik sejalan dengan pandangan Al-Azhar, lembaga keagamaan Islam tertinggi di Mesir, mengenai agresi Israel terhadap Palestina. Ia menyatakan bahwa mereka berbagi keyakinan dengan Imam Besar Al-Azhar, Syekh Ahmed El-Tayeb, bahwa dunia harus segera tergerak untuk menyelamatkan rakyat Gaza. Sebelumnya, Liga Arab mengadopsi rencana rekonstruksi Gaza yang dipimpin oleh Mesir, dengan anggaran 53 miliar dolar AS, tanpa melibatkan pemindahan penduduk, namun rencana tersebut ditolak oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sejak serangan dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 51.200 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, telah tewas akibat serangan Israel di Gaza. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, atas tuduhan kejahatan perang di Gaza. Saat ini, Israel tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya terhadap Gaza.