Nilai Tukar Uang Yen Anjlok, Jumlah Turis Asing Di Jepang Melonjak
Pada 23 Desember 2024, Jepang melaporkan penurunan signifikan dalam nilai tukar yen terhadap mata uang utama dunia seperti dolar AS dan euro. Penurunan ini diperkirakan mencapai lebih dari 10% dalam beberapa bulan terakhir, yang menjadi perhatian bagi ekonomi Jepang yang sudah tertekan. Meskipun demikian, situasi ini berimbas positif pada sektor pariwisata, dengan lonjakan jumlah turis asing yang datang ke Jepang.
Bagi wisatawan asing, penurunan nilai tukar yen membuat biaya perjalanan ke Jepang menjadi lebih terjangkau. Hal ini terutama menguntungkan bagi wisatawan dari negara-negara dengan mata uang yang lebih kuat, seperti AS dan negara-negara Eropa. Banyak turis memanfaatkan kesempatan ini untuk berkunjung ke Jepang, yang sebelumnya mungkin terlalu mahal bagi sebagian besar orang.
Menanggapi lonjakan jumlah turis, pemerintah Jepang telah memperkenalkan berbagai kebijakan untuk mendukung sektor pariwisata. Program visa yang lebih mudah, serta promosi destinasi wisata, diharapkan dapat terus menarik lebih banyak pengunjung. Selain itu, Jepang juga mengadakan acara besar dan festival yang semakin menarik minat turis mancanegara, yang turut mendongkrak sektor ekonomi ini.
Meski sektor pariwisata mendapat keuntungan, banyak pengamat ekonomi khawatir akan dampak jangka panjang dari penurunan yen terhadap ekonomi Jepang secara keseluruhan. Kenaikan harga impor barang dan energi dapat memberikan tekanan pada daya beli domestik, sementara inflasi yang lebih tinggi dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi. Pemerintah Jepang diharapkan dapat menanggulangi tantangan ini dengan kebijakan yang lebih matang di masa depan.