Najwa Shihab Buka Suara soal Revisi UU TNI dan Kekecewaan Publik

Banyak yang mempertanyakan sikap Najwa Shihab yang tampak tidak bersuara saat DPR RI mengesahkan revisi UU TNI, yang kemudian menuai protes luas dari masyarakat. Hal ini menjadi sorotan karena tahun lalu, jurnalis senior ini aktif menyuarakan berbagai isu politik, termasuk mengenai Pemerintahan Darurat dengan simbol Garuda Biru. Setelah spekulasi bermunculan, akhirnya Najwa memberikan tanggapannya melalui cuplikan video saat menghadiri Ramadan Public Lecture di Masjid UGM Yogyakarta pada 20 Maret 2025, bertepatan dengan aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak pengesahan UU tersebut.

Dalam videonya, Najwa mengungkapkan bahwa situasi saat ini terasa berat, seolah-olah mendung menggantung di atas kepala. Ia mengajak masyarakat untuk terus menyuarakan keresahan dan tidak berhenti berbicara tentang permasalahan yang ada. Menurutnya, turun ke jalan hanyalah salah satu bentuk kepedulian, dan kritik tetap memiliki peran penting dalam demokrasi. Najwa juga menyinggung bahwa ketika kritik dianggap tidak perlu dan diremehkan, banyak orang yang mulai merasa kecil hati dan mempertanyakan apakah suara mereka masih berarti. Padahal, menurutnya, meskipun tidak diakui secara langsung, suara-suara tersebut tetap terdengar.

Dalam unggahan lainnya, Najwa menyampaikan bahwa cinta terhadap tanah air tidak selalu manis, tetapi juga harus mampu menerima pahit dan getirnya kenyataan. Hal ini mencerminkan kondisi Indonesia saat ini, di mana banyak anak muda merasa kecewa hingga muncul tagar “Kabur Aja Dulu.” Najwa menegaskan bahwa kekecewaan sebenarnya adalah bentuk kepedulian dan bukti bahwa masyarakat masih ingin perubahan. Ia menambahkan, ketika seseorang memilih diam dan tidak melakukan apa pun, itulah tanda dari keputusasaan yang sesungguhnya.