Miliarder AS Bergabung Dukung Trump: Sumbangan Besar dari Jeff Bezos hingga Elon Musk
Washington – Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon, menjadi miliarder terbaru yang memberikan dukungan untuk pelantikan Presiden terpilih Donald Trump. Bezos mengumumkan sumbangan sebesar USD1 juta (sekitar Rp16 miliar) untuk dana pelantikan Trump yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat. Selain itu, Amazon juga akan menayangkan upacara pelantikan melalui layanan streaming Prime Video, yang diperkirakan memiliki nilai sumbangan tambahan sebesar USD1 juta.
Sumbangan tersebut cukup mengejutkan mengingat hubungan Bezos dengan Trump selama ini. Sejak membeli The Washington Post pada tahun 2013, Bezos dikenal sebagai salah satu kritikus paling vokal terhadap Trump, terutama selama masa jabatan pertama presiden yang kontroversial tersebut.
Namun, langkah Bezos memberikan sumbangan besar ini secara luas ditafsirkan sebagai upaya untuk menciptakan perdamaian dan memperbaiki hubungan antara dirinya dan Trump. Menurut seorang sumber yang dikutip Wall Street Journal, sumbangan ini dilakukan melalui Amazon, meskipun Bezos sebelumnya sering mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap kebijakan-kebijakan Trump.
Tindakan Simbolis yang Bermakna
Meski Bezos memiliki kekayaan bersih hampir USD250 miliar, jumlah sumbangan tersebut sebagian besar dianggap sebagai tindakan simbolis. Bezos juga dijadwalkan untuk mengunjungi Trump di resor pribadinya, Mar-a-Lago, yang terletak di Florida, minggu depan. Tindakan ini menambah spekulasi bahwa Bezos berusaha menjalin hubungan lebih baik dengan Trump, setelah sebelumnya sempat mengalami ketegangan dengan pemerintahan yang lama.
Pada awal tahun ini, Bezos tampaknya mulai mengalihkan dukungannya dari Partai Demokrat, bahkan memuji “keanggunan dan keberanian luar biasa Trump di bawah tekanan nyata” setelah insiden percobaan pembunuhan pada 13 Juli di Pennsylvania. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan staf dan pelanggan The Washington Post, yang dikenal sering mengkritik Trump secara terbuka.
Mark Zuckerberg dan Elon Musk Ikut Sumbang
Bezos bukan satu-satunya tokoh teknologi yang memberikan dukungan untuk pelantikan Trump. CEO Meta, Mark Zuckerberg, juga diperkirakan akan menyumbangkan USD1 juta untuk dana pelantikan yang sama. Sumbangan Zuckerberg muncul setelah kunjungannya ke Mar-a-Lago bulan lalu, di mana ia makan malam dengan Trump. Langkah ini dipandang sebagai cara untuk menebus sumbangan lebih dari USD400 juta yang ia berikan kepada kubu Demokrat pada pemilu lalu serta kebijakannya melarang Trump dari platform Facebook dan Instagram setelah kerusuhan di US Capitol pada Januari 2021.
Sementara itu, CEO SpaceX, Elon Musk, telah menjadi salah satu sekutu terdekat Trump. Musk, yang saat ini tercatat memiliki kekayaan lebih dari USD400 miliar, dikabarkan telah menyumbangkan sekitar USD200 juta untuk mendukung upaya Trump kembali ke Gedung Putih. Musk juga membeli Twitter pada 2022, mengakhiri sebagian besar kebijakan penyensoran di platform tersebut, dan secara terbuka mendukung Trump dalam berbagai kesempatan.
Transparansi dalam Proses Sumbangan
Sumbangan untuk komite pelantikan tidak terikat pada batasan jumlah tertentu, tetapi tetap wajib dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum Federal. Meskipun sumbangan ini tidak melanggar hukum, langkah ini tentu memunculkan perdebatan tentang keterlibatan para miliarder dalam politik AS, terutama ketika mereka memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan-kebijakan yang ada.
Keputusan para miliarder ini untuk menyumbangkan dana untuk pelantikan Trump memperlihatkan hubungan yang semakin rumit antara dunia bisnis dan politik. Meskipun mereka terlibat dalam berbagai kontroversi, tak bisa dipungkiri bahwa pengaruh mereka dalam politik Amerika semakin besar, dan sumbangan ini menjadi salah satu cara mereka untuk berperan dalam proses politik negara ini.