Mengejutkan! Pelaku Serangan Truk di New Orleans Ungkap Rencana Mengerikan Bunuh Keluarga Sebelum Berubah Menjadi Teroris
Shamsud Din Jabbar, yang menabrakkan truk ke kerumunan orang di New Orleans, Amerika Serikat, pada perayaan Tahun Baru 2025, kini menjadi sorotan setelah ditemukan video yang menunjukkan niat ekstremnya. Dalam video tersebut, Jabbar mengungkapkan rencananya untuk membunuh keluarganya sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan kelompok teror ISIS. Kejadian ini menyebabkan kematian 15 orang setelah Jabbar melancarkan serangan pada Rabu, 1 Januari 2025.
Menurut beberapa sumber yang mengetahui insiden tersebut, Jabbar memulai perjalanannya dari Texas ke Louisiana dan merekam video yang mengungkapkan keinginannya yang sangat gelap. Pada awalnya, Jabbar berencana mengumpulkan keluarganya dalam sebuah “perayaan” yang berakhir tragis dengan pembunuhan. Namun, kemudian ia mengubah arah dan menyatakan niatnya untuk bergabung dengan ISIS, mengikuti apa yang disebut sebagai mimpinya.
Setelah menabrakkan truk, Jabbar terlibat baku tembak dengan polisi yang kemudian menembaknya hingga tewas. Jabbar sebelumnya memiliki latar belakang militer yang panjang, dengan lebih dari sepuluh tahun bertugas di Angkatan Darat AS. Dia juga pernah ditempatkan di Afghanistan pada 2009 hingga 2010, sebelum akhirnya meninggalkan dinas aktif pada 2015, meskipun tetap menjadi anggota cadangan hingga 2020.
Setelah meninggalkan militer, Jabbar beralih menjadi agen real estate di Houston, Texas. Namun, belakangan, keuangan pribadinya mengalami kesulitan. Dalam sebuah email yang terungkap pada Januari 2022, Jabbar mengungkapkan ketidakmampuannya untuk membayar cicilan rumah yang tertunggak sebesar US$27.000 dan mengancam akan menghadapi penyitaan jika proses perceraiannya tertunda. Bisnis real estate yang dia dirikan, Blue Meadow Properties, juga mengalami kerugian besar sekitar US$28.000.
Insiden ini menambah daftar tragedi terkait kekerasan yang terjadi di Amerika Serikat dan memunculkan kekhawatiran terkait motivasi ekstrem yang dapat muncul dari masalah keuangan dan ketidakstabilan pribadi. Pemerintah dan pihak berwenang terus menyelidiki lebih lanjut latar belakang dan motivasi di balik tindakan tersebut.