Media Israel Ungkap Koordinasi dengan AS Terkait Ledakan di Lebanon
Tel Aviv – Otoritas Penyiaran Israel resmi, Kan, baru-baru ini melaporkan adanya “koordinasi” antara Israel dan Amerika Serikat (AS) terkait ledakan yang menghancurkan perangkat komunikasi nirkabel yang digunakan oleh Hizbullah dan paramedis di Lebanon.
Laporan ini muncul di tengah penyangkalan tegas dari pejabat AS. Pada Selasa dan Rabu, ledakan tersebut mengakibatkan 26 orang tewas dan lebih dari 3.250 lainnya terluka, dengan ribuan pager dan walkie-talkie meledak secara bersamaan di seluruh Lebanon.
Menurut laporan Kan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menghubungi Menteri Luar Negeri AS Lloyd Austin dalam 24 jam terakhir, dengan panggilan pertama terjadi tepat sebelum ledakan pertama. Panggilan kedua dilakukan menjelang gelombang kedua ledakan yang mengguncang negara tersebut.
Meskipun demikian, pemerintah AS dengan tegas membantah keterlibatan mereka, menyatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi atau pengetahuan sebelumnya mengenai insiden tersebut. Dalam konferensi pers di Kairo, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan, “Mengenai Lebanon, Amerika Serikat tidak terlibat dan tidak mengetahui insiden ini.”
Sumber-sumber di Israel yang mengetahui situasi tersebut mengatakan bahwa ledakan ini dimaksudkan untuk menciptakan ketakutan di kalangan Hizbullah, seolah-olah mereka sedang dalam pengejaran. Di sisi lain, pejabat Israel memperingatkan bahwa situasi ini berpotensi berkembang menjadi operasi militer besar di utara.
“Saat ini, kita mungkin sedang menuju perang regional dalam skala yang belum pernah terjadi dalam 11 bulan terakhir,” ungkap salah satu sumber. Menurut laporan Kan, Israel dan Lebanon semakin mendekati kemungkinan terjadinya konflik besar ketiga. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut, dan mengancam akan memberikan balasan yang keras.