Kritik Trump: Putin Merusak Rusia dengan Perang Ukraina

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin terkait konflik berkepanjangan dengan Ukraina. Dalam pernyataan yang jarang terdengar darinya, Trump menyebut bahwa Putin sedang menghancurkan Rusia dengan tidak segera mencari jalan keluar diplomatik untuk mengakhiri perang.

“Dia harus membuat kesepakatan. Saya pikir dia menghancurkan Rusia dengan tidak melakukannya,” ujar Trump kepada awak media setelah kembali ke Oval Office usai upacara pelantikannya sebagai presiden AS pada Senin (20/1/2025). “Saya pikir Rusia akan menghadapi masalah besar,” tambahnya, seperti dilaporkan AFP pada Selasa (21/1/2025).

Rencana Pertemuan Trump dan Putin

Dalam komentarnya, Trump juga mengungkapkan rencananya untuk bertemu langsung dengan Putin. Ia berharap dapat membuka jalur komunikasi yang lebih baik demi mengakhiri konflik ini. Namun, sejarah hubungan Trump dan Putin di masa lalu sempat menuai kontroversi, terutama pada pertemuan puncak pertama mereka. Saat itu, Trump dinilai lebih mempercayai pernyataan Putin daripada laporan intelijen AS terkait dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016.

“Saya sangat cocok dengannya (Putin), dan saya berharap dia mau membuat kesepakatan. Tetapi saya yakin dia tidak dalam posisi yang baik saat ini. Maksud saya, dia telah berjuang keras, sementara kebanyakan orang mengira perang ini akan selesai dalam seminggu. Nyatanya, kini sudah tiga tahun berlalu,” ujar Trump.

Ekonomi Rusia di Bawah Tekanan

Trump juga menyoroti dampak besar perang terhadap ekonomi Rusia, termasuk tingkat inflasi yang meroket. “Ekonomi mereka terpukul keras,” katanya, sembari menegaskan bahwa perpanjangan konflik hanya akan memperburuk situasi domestik Rusia.

Zelensky dan Harapan Perdamaian

Selain itu, Trump mengklaim bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan keinginannya untuk mencapai kesepakatan damai guna mengakhiri perang yang dimulai sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. “Zelensky ingin membuat kesepakatan,” ungkap Trump, meskipun ia sebelumnya kerap mengkritik pemimpin Ukraina tersebut.

Selama kampanye presidennya, Trump berjanji akan segera mengakhiri perang Rusia-Ukraina jika kembali menjabat. Tim penasihatnya bahkan menyarankan untuk menggunakan bantuan AS sebagai alat negosiasi untuk mendorong Kyiv memberikan konsesi tertentu.

Akankah Trump Mengubah Jalannya Perang?

Komentar ini menjadi sinyal awal dari strategi kebijakan luar negeri Trump di periode barunya sebagai presiden. Dengan posisi AS sebagai salah satu pemain utama dalam dinamika geopolitik global, langkah Trump untuk mendorong kesepakatan damai akan menjadi sorotan dunia. Apakah hubungan uniknya dengan Putin mampu membawa perdamaian, atau justru menambah komplikasi baru, masih harus dilihat.