Kemensos Buka Program Sekolah Rakyat SMA, Harapan Baru untuk Siswa Miskin Gunungkidul

Kementerian Sosial Republik Indonesia resmi membuka pendaftaran program Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA, khusus bagi siswa dari keluarga miskin yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun Data Terpadu Sementara Eksisting Nasional (DTSEN). Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, program ini akan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Balai Terpadu dr. Soeharso Sonosewu, Bantul, dengan kuota 100 siswa, dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Purwomartani, Sleman, dengan kapasitas 50 siswa.

Pendaftaran yang dibuka hingga 30 April 2025 ini menyasar siswa kelas 9 SMP dan MTs dari keluarga tidak mampu. Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gunungkidul, Herjun Pengaribowo, menjelaskan bahwa langkah ini adalah bentuk nyata pemerintah untuk memperluas akses pendidikan bagi siswa miskin. Berdasarkan hasil pendataan, sebanyak 2.433 siswa kelas 9 dari keluarga miskin di Gunungkidul diidentifikasi berpotensi mengikuti seleksi program ini.

Untuk memperluas informasi, Dinas Sosial bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul menggunakan berbagai media seperti Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), videotron, dan platform digital lainnya. Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul juga turut aktif mensosialisasikan program ini kepada sekolah-sekolah SMP dan MTs. Herjun menekankan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar bantuan, tetapi menjadi jembatan penting untuk memastikan tidak ada anak miskin yang tertinggal dalam pendidikan. Ia pun mengajak para orang tua untuk segera berkoordinasi agar siswa dapat mengikuti proses pendaftaran tepat waktu.