JK Kritik Mendikbud Nadiem Tak Pernah ke Daerah dan Jarang Ngantor
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), melontarkan kritik pedas kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. JK menyoroti kinerja Nadiem yang dinilainya jarang turun ke daerah untuk meninjau kondisi pendidikan dan jarang berada di kantor, sehingga memengaruhi kebijakan-kebijakan pendidikan di Indonesia.
Dalam sebuah wawancara pada acara diskusi publik di Jakarta, JK mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pendidikan Indonesia yang menurutnya belum mendapatkan perhatian penuh dari Nadiem.
Ia menilai, Mendikbud seharusnya lebih sering turun langsung ke lapangan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi guru, siswa, dan sekolah di berbagai daerah, terutama di wilayah-wilayah terpencil.
“Pendidikan itu harus dikelola dengan baik, tidak bisa hanya melalui teknologi dan kebijakan yang jauh dari kenyataan di lapangan. Menteri harus turun langsung ke daerah, melihat sendiri bagaimana kondisi sekolah-sekolah, guru, dan siswa. Jangan hanya mengandalkan laporan dari staf di kantor,” ujar JK dalam kritiknya.
JK juga menyoroti kebijakan yang diambil oleh Nadiem terkait digitalisasi pendidikan dan pengenalan platform digital seperti Merdeka Belajar.
Menurut JK, kebijakan ini memang memiliki niat baik, namun implementasinya belum merata di daerah-daerah yang masih minim akses teknologi.
“Kebijakan digitalisasi bagus, tapi tidak semua daerah siap. Banyak sekolah di daerah terpencil yang belum memiliki fasilitas memadai, seperti akses internet. Kalau Mendikbud lebih sering ke daerah, pasti ia bisa melihat kesenjangan ini dan mungkin bisa mencari solusi yang lebih tepat,” tambah JK.
Selain itu, JK menilai bahwa Mendikbud seharusnya fokus pada peningkatan kualitas guru dan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Menurutnya, hanya mengandalkan teknologi tanpa memperkuat kapasitas tenaga pengajar bisa menjadi langkah yang kurang efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Hingga berita ini ditulis, pihak Kemendikbudristek belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik yang disampaikan oleh JK.
Namun, beberapa pejabat internal Kemendikbud menyebutkan bahwa Mendikbud Nadiem Makarim selama ini telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan melalui program digitalisasi dan peningkatan kualitas pembelajaran
Nadiem sendiri memang dikenal sebagai figur yang fokus pada transformasi teknologi dalam sektor pendidikan. Namun, kritikan ini menyoroti tantangan yang masih harus dihadapi, terutama dalam memastikan kebijakan tersebut dapat diterapkan di seluruh pelosok negeri.
JK juga menyinggung soal absensi Nadiem di kantor. Menurutnya, kehadiran seorang menteri di kantor penting untuk memastikan koordinasi berjalan lancar. Meskipun teknologi memungkinkan rapat jarak jauh, JK merasa bahwa komunikasi langsung dengan para pejabat kementerian tetap diperlukan.
“Seorang menteri tidak bisa hanya bekerja dari jauh. Kehadiran di kantor penting untuk memastikan semua rencana dan kebijakan berjalan dengan baik,” tegas JK.
Kritik ini tentu menjadi sorotan bagi publik, mengingat pendidikan adalah salah satu sektor yang paling krusial dalam pembangunan bangsa.