Habis dari India, Prabowo Dijadwalkan ke Malaysia Negosiasi Dagang

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan yang bersejarah dalam dua hari terakhir. Pada Sabtu (25/1) dan Minggu (26/1), Presiden Prabowo menghadiri Upacara Perayaan Hari Republik India sebagai tamu kehormatan (chief guest). Acara ini menjadi momen spesial, di mana delegasi TNI dan Akademi Militer (Akmil) Indonesia untuk pertama kalinya turut ambil bagian dalam defile kenegaraan India.

Selain menghadiri perayaan di India, kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi Presiden Prabowo untuk mempererat hubungan bilateral dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi. Kerja sama strategis antara kedua negara menjadi salah satu fokus pembahasan, memperkuat kemitraan di berbagai sektor.

Kunjungan Berlanjut ke Malaysia

Setelah menyelesaikan agenda di India, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Berdasarkan informasi dari Sekretariat Kabinet, Presiden dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, serta Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral antara dua negara pendiri ASEAN.

“Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam membangun kerja sama strategis di kawasan Asia Tenggara. Sebagai penggerak ASEAN, kami terus bekerja sama untuk mencapai kemajuan bersama,” ujar Prabowo dalam keterangan resminya.

Fokus pada Kerja Sama Perdagangan

Dalam kunjungan ini, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, turut mendampingi Presiden Prabowo. Kehadirannya di Malaysia bertujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan kedua negara.

“Malaysia adalah mitra dagang utama Indonesia di Asia Tenggara. Kami berharap kunjungan ini menghasilkan capaian positif yang menguntungkan kedua negara,” kata Budi pada Sabtu (25/1).

Budi juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Aziz. Pertemuan ini akan membahas langkah-langkah strategis untuk meningkatkan nilai perdagangan antara kedua negara.

Pertumbuhan Perdagangan yang Positif

Data perdagangan menunjukkan hubungan dagang Indonesia dan Malaysia terus meningkat. Pada periode Januari-November 2024, total perdagangan kedua negara mencapai 21,1 miliar dolar AS, dengan surplus 800 juta dolar AS untuk Indonesia. Sementara itu, pada tahun 2023, total perdagangan mencapai 23,2 miliar dolar AS, dengan Indonesia mencatat surplus sebesar 1,7 miliar dolar AS.

Pertumbuhan perdagangan dalam lima tahun terakhir (2019-2023) mencapai 13,8 persen, menjadikan Malaysia tujuan ekspor keenam terbesar dan sumber impor kelima bagi Indonesia.

Harapan dari Kunjungan

Kunjungan kenegaraan ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan dua negara tetangga, India dan Malaysia. Dengan pendekatan strategis yang dijalankan, Indonesia berharap kerja sama yang dibangun dapat memberikan dampak positif bagi kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam menciptakan stabilitas ekonomi dan politik yang lebih kuat.