Gencatan Senjata Paskah oleh Putin Dinilai Positif oleh AS, Namun Ada Skeptisisme
Gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam rangka perayaan Paskah dipandang sebagai langkah yang positif oleh Amerika Serikat. Pandangan ini disampaikan oleh Letnan Kolonel pensiunan Earl Rasmussen dalam wawancaranya dengan RIA Novosti pada hari Sabtu. Dalam pengumumannya, Putin menyebutkan bahwa gencatan senjata akan diberlakukan mulai pukul 18.00 waktu Moskow pada Sabtu dan akan berlangsung hingga tengah malam dari Minggu ke Senin. Langkah ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan keagamaan dan sebagai sinyal untuk meredakan ketegangan, setidaknya untuk sementara waktu.
Rasmussen menyambut keputusan tersebut sebagai inisiatif yang membawa harapan akan terciptanya jeda dalam konflik yang telah berlangsung lama. Ia menilai, selama masa liburan seperti Paskah, tindakan semacam ini memiliki makna moral dan simbolis yang kuat. Menurutnya, Amerika Serikat kemungkinan besar akan menilai langkah ini secara positif pula, meskipun tetap berhati-hati dalam menyikapinya.
Namun, Rasmussen juga menyuarakan keraguannya terhadap kemungkinan keberhasilan gencatan senjata ini jika tidak diikuti oleh kesepakatan dari pihak Ukraina. Ia mencatat bahwa pemerintah Kiev kerap kali menolak berbagai usulan yang datang dari Rusia. Oleh karena itu, menurutnya, Rusia tidak boleh lengah dan tetap harus siaga menghadapi segala kemungkinan pelanggaran.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini belum jelas bagaimana Amerika Serikat akan memantau dan memastikan kepatuhan terhadap gencatan senjata yang telah diumumkan tersebut.