Tanggapan Keras Menteri Kepolisian Papua Nugini atas Isu Kanibalisme yang Menghebohkan

Papua Nugini kembali dihebohkan oleh klaim aksi kanibalisme yang beredar di media sosial, memicu reaksi keras dari Menteri Kepolisian Peter Tsiamalili. Ia mengecam dengan tegas klaim yang menyebutkan adanya praktik kanibalisme di negara Pasifik tersebut, menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai bangsa mereka.

Klaim tersebut bermula dari sebuah foto yang beredar pada Senin, 6 Januari 2024, yang menunjukkan sekelompok orang bersenjata parang memegang kaki manusia yang terputus. Meski tidak ada bukti langsung bahwa mereka memakan daging manusia, salah satu individu dalam foto terlihat menjilati bagian kaki manusia tersebut. Gambar ini segera memicu ketegangan dan kontroversi di masyarakat.

Menteri Tsiamalili menyatakan bahwa dirinya sangat terganggu dengan foto tersebut, yang dianggap menggambarkan aksi kanibalisme yang mengerikan. “Konflik kekerasan yang semakin meningkat antara saudara kandung menyebabkan dampak yang mengerikan,” ujar Tsiamalili dalam pernyataannya kepada AFP.

Tsiamalili menambahkan bahwa peristiwa itu melibatkan pembunuhan yang terjadi bulan lalu di Desa Saki, Papua Nugini, namun rekaman video terkait baru muncul beberapa hari terakhir ini. Ia menegaskan bahwa kekerasan seperti ini tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dipegang oleh rakyat Papua Nugini.

“Kami tidak bisa mentoleransi aksi barbar ini. Itu adalah ancaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan kita,” lanjutnya.

Sebelumnya, pada 5 Januari 2024, Tsiamalili juga mengungkapkan rasa keterkejutannya terhadap penyebaran video tersebut. “Tindakan ini mengguncang kesadaran kolektif kita, dan menunjukkan ancaman terhadap kemanusiaan serta nilai-nilai sosial yang mengikat kita sebagai sebuah bangsa,” kata Tsiamalili.

Meski kontroversi ini kembali menarik perhatian dunia, terutama terkait dengan sejarah Papua Nugini yang pernah dikaitkan dengan praktik kanibalisme, Pemerintah Papua Nugini berusaha menanggapi dengan serius isu ini. Sejumlah suku di daerah terpencil memang tercatat pernah melakukan kanibalisme pada masa lalu, meski praktik tersebut telah lama ditinggalkan.

Dalam menanggapi isu ini, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape menegaskan bahwa klaim semacam itu, termasuk komentar Presiden AS Joe Biden tentang kemungkinan seorang pilot pesawat tempur AS dimakan oleh suku kanibal pada Perang Dunia II, tidak benar dan hanya omong kosong. “Saya telah bertemu dengan Biden empat kali, dan dalam pertemuan itu, dia selalu menunjukkan rasa hormat terhadap rakyat Papua Nugini,” ujarnya.

Kasus ini semakin memperlihatkan ketegangan antara klaim sosial media yang tak terverifikasi dan upaya pemerintah untuk menjaga citra dan kehormatan negara mereka di mata dunia internasional.