Era Trump: Harapan Perdamaian Dunia atau Ketegangan Baru?

Donald Trump secara resmi kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat setelah dilantik dalam upacara yang berlangsung di Capitol Hill, Washington DC, pada Senin (20/1) waktu setempat. Dalam masa kampanye, Trump banyak menjanjikan solusi untuk konflik global, termasuk perang Rusia-Ukraina dan agresi Israel terhadap Palestina.

Peluang Perdamaian Rusia-Ukraina di Bawah Trump

Konflik Rusia dan Ukraina yang meletus sejak Februari 2022 hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda perdamaian. Meski berbagai proposal diajukan, negosiasi dari kedua belah pihak selalu menemui jalan buntu.

Pengamat hubungan internasional, Sya’roni Rofii, menilai bahwa pendekatan pragmatis Trump dapat membuka peluang untuk meredakan konflik ini. “Trump memiliki hubungan yang cukup baik dengan Vladimir Putin, yang menjadi modal penting untuk mengupayakan gencatan senjata,” jelasnya. Namun, peneliti dari Lowy Institute, Mick Ryan, mengingatkan bahwa hubungan Trump dan Putin dapat memburuk jika tidak tercapai solusi cepat.

Ukraina juga menjadi faktor penting. Jika Trump memaksa Presiden Volodymyr Zelensky menyetujui kesepakatan yang tidak menguntungkan, Ukraina kemungkinan besar akan memilih melanjutkan perjuangan tanpa dukungan AS.

Timur Tengah: Harapan Baru di Tengah Ketegangan

Trump juga menghadapi konflik memanas di Timur Tengah. Baru-baru ini, Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata yang dimediasi oleh AS. Perjanjian tersebut mencakup pembebasan sandera dan penghentian agresi selama 42 hari.

Namun, sejarah menunjukkan bahwa Israel kerap melanggar kesepakatan. “Keberhasilan perjanjian ini sangat bergantung pada komitmen pihak-pihak yang terlibat dan negara-negara penjamin,” ujar Sya’roni.

Semenanjung Korea: Harapan pada Dialog Baru

Kondisi di Semenanjung Korea juga menjadi perhatian. Korea Utara terus mengembangkan program nuklirnya, yang memicu ketegangan di kawasan.

Sheen Seong Ho, pakar dari Universitas Nasional Seoul, optimistis bahwa kedekatan Trump dengan Kim Jong Un dapat membawa perubahan positif. “Jika Trump dan Kim kembali berdialog, ada peluang untuk meredakan ketegangan dan mendorong denuklirisasi,” ujarnya.

Trump sebelumnya telah bertemu Kim pada 2018 dan 2019 untuk membahas denuklirisasi, meski dialog tersebut belum menghasilkan kesepakatan besar.

Misi Sulit Trump di Periode Kedua

Kembali menduduki Gedung Putih, Trump menghadapi tantangan besar dalam memenuhi janji-janji kampanyenya. Apakah ia mampu menyelesaikan konflik global seperti yang ia janjikan? Dunia kini menunggu langkah nyata dari kepemimpinan Trump untuk membawa perdamaian di tengah ketegangan internasional.