Dari SMK ke Tanah Suci: Kisah Inspiratif Calon Haji Termuda dan Tertua Boyolali
Suasana Gedung Arofah di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, tampak semarak pada Minggu, 13 April 2025. Ratusan calon jemaah haji dari berbagai wilayah di Boyolali berkumpul untuk mengikuti bimbingan manasik haji tingkat kabupaten. Tercatat sebanyak 703 peserta hadir, dari usia remaja hingga lansia, dengan semangat yang sama untuk menunaikan rukun Islam kelima dengan persiapan maksimal. Kegiatan manasik berlangsung selama dua hari, kemudian dilanjutkan di tingkat kecamatan mulai 15 hingga 20 April, termasuk sesi praktik di Wisata Edukasi Religi Qolbu Boyolali pada 19 April mendatang.
Menurut Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Boyolali, Sauman, keberangkatan jemaah masih menunggu informasi kloter dari Kemenag Jawa Tengah. Rencananya, jemaah akan terbagi dalam tiga kelompok bersama Kota Surakarta dan Kabupaten Magelang. Dari ratusan nama, dua peserta menarik perhatian publik: seorang pria sepuh berusia 89 tahun asal Cepogo, dan Dian Mamora Miftakul Firdaus, siswa SMK berusia 17 tahun dari Ngemplak, yang berangkat menggantikan mendiang ayahnya.
Cerita haru juga datang dari Suratman (64), warga Desa Tempuran yang menggunakan kursi roda akibat kecelakaan di masa lalu. Meski mobilitas terbatas, semangatnya tak pernah padam sejak mendaftar haji pada 2011. Kegiatan manasik dibuka resmi oleh Waluyo Jati, perwakilan Bupati Boyolali, yang berharap semua jemaah diberi kesehatan dan kembali dengan predikat haji mabrur.