Dari Medan Latihan ke Panggung Dunia: Persahabatan Abadi Prabowo dan Raja Abdullah

Pertemuan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dengan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein pada 14 April 2025 di Amman bukan hanya sekadar agenda diplomatik antarnegara. Di balik suasana resmi dan protokoler, tersimpan kisah persahabatan yang telah terjalin selama puluhan tahun, sejak keduanya masih muda dan sama-sama berkarier di dunia militer. Raja Abdullah menyambut kedatangan Prabowo dengan penuh kehangatan, bahkan mengemudikan sendiri mobil kenegaraan dan mengantarnya ke hotel—gestur yang mencerminkan hubungan yang lebih dari sekadar hubungan antar kepala negara.

Persahabatan mereka bermula dari latar belakang militer yang sama. Keduanya pernah mengenyam pendidikan di sekolah ranger milik Angkatan Darat AS di Fort Benning. Pertemuan pertama mereka terjadi pada tahun 1995, saat pelantikan Prabowo sebagai Komandan Jenderal Kopassus. Sejak saat itu, benih persahabatan tumbuh dan terus bertahan, bahkan ketika Prabowo sempat meninggalkan Indonesia pasca reformasi 1998 dan tinggal sementara di Yordania. Dalam masa-masa sulit itu, Raja Abdullah tetap menyambutnya dengan tangan terbuka, bahkan menawarkan kewarganegaraan yang dengan tegas ditolak Prabowo karena cintanya kepada tanah air.

Kini, dua sahabat lama itu berdiri sebagai pemimpin negara masing-masing. Persahabatan yang dulu lahir dari disiplin militer kini menjelma menjadi hubungan diplomatik yang erat dan penuh kepercayaan. Kisah mereka menjadi bukti bahwa ikatan yang terjalin dari kesetiaan dan penghormatan akan tetap abadi, bahkan ketika dunia di sekitar mereka terus berubah.