Bom Bunuh Diri Guncang Afghanistan, 5 Orang Tewas Saat Antre Gaji

Sebuah ledakan bom bunuh diri mengguncang Kota Kunduz, Afghanistan utara, pada Selasa (11/2/2025). Serangan tragis ini terjadi di depan sebuah bank, mengakibatkan lima orang tewas dan melukai tujuh lainnya yang sedang mengantre untuk mengambil gaji mereka.

Juru bicara kepolisian Provinsi Kunduz, Jumadin Khaksar, mengonfirmasi bahwa pelaku menggunakan alat peledak rakitan sebelum meledakkan dirinya di lokasi kejadian.

“Seorang pengebom bunuh diri yang membawa alat peledak rakitan meledakkan dirinya sendiri,” kata Khaksar dalam pernyataannya yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Ia juga mengungkapkan bahwa korban tewas terdiri dari warga sipil, pegawai negeri sipil, dan anggota pasukan keamanan Taliban.

Investigasi dan Dugaan Pelaku

Pihak kepolisian Kunduz saat ini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap dalang di balik serangan ini.

“Komando Kepolisian Provinsi Kunduz sedang bekerja sama dengan berbagai organisasi terkait untuk menemukan pihak yang bertanggung jawab dan menyeret mereka ke pengadilan,” lanjut Khaksar.

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun, serangan ini mengingatkan pada kejadian serupa di Kota Kandahar, Afghanistan selatan, pada Maret 2024, ketika seorang pengebom bunuh diri meledakkan diri di luar bank dan menewaskan sedikitnya tiga orang. Serangan tersebut saat itu diklaim oleh kelompok ekstremis ISIS-K.

Situasi Keamanan Afghanistan Pasca Taliban Berkuasa

Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021, tingkat serangan bom dan aksi bunuh diri di Afghanistan dilaporkan menurun secara signifikan dibandingkan periode sebelumnya.

Namun, ancaman dari kelompok bersenjata seperti ISIS-K masih terus membayangi keamanan di negara tersebut. Meski Taliban telah berupaya menekan kelompok-kelompok pemberontak, serangan sporadis masih terjadi, terutama di wilayah utara dan timur Afghanistan, di mana kelompok ekstremis masih memiliki pengaruh.

Dengan adanya serangan terbaru di Kunduz ini, situasi keamanan di Afghanistan kembali menjadi sorotan, mengingat kemungkinan meningkatnya kembali aksi teror yang dapat mengancam stabilitas negara.