Bom AS 900 Kg Tiba di Israel, Disetujui Trump!
Amerika Serikat kembali menunjukkan dukungannya terhadap Israel dengan mengirimkan bom berbobot 900 kilogram setelah Presiden Donald Trump resmi mencabut kebijakan pemblokiran ekspor amunisi yang sebelumnya diterapkan oleh pendahulunya, Joe Biden. Kementerian Pertahanan AS mengonfirmasi bahwa bom jenis MK-84 telah tiba di Israel pada Minggu (16/2/2025).
Senjata ini dikenal memiliki daya hancur tinggi, mampu menembus lapisan beton tebal serta struktur logam, dan menghasilkan radius ledakan yang luas. Kedatangan bom tersebut menjadi bagian dari kebijakan baru yang diambil Trump setelah kembali menjabat sebagai Presiden AS.
Perubahan Kebijakan AS: Dari Biden ke Trump
Sebelumnya, Pemerintahan Biden menahan pengiriman bom ini dengan alasan potensi dampak terhadap wilayah padat penduduk, terutama di Jalur Gaza. Namun, setelah Trump kembali ke Gedung Putih, kebijakan tersebut dibatalkan, dan pengiriman amunisi kembali dilanjutkan.
Pada 2023, AS di bawah kepemimpinan Biden sebenarnya telah mengirim ribuan bom serupa ke Israel sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober. Namun, salah satu pengiriman sempat ditangguhkan sebelum akhirnya dilepaskan oleh Trump pada Januari 2025.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyambut kedatangan amunisi tersebut dan menegaskan pentingnya bantuan militer dari AS bagi Israel. “Pengiriman ini merupakan aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF,” ujar Gallant pada Sabtu (15/2/2025) malam. “Ini juga menjadi bukti kuatnya hubungan aliansi antara Israel dan Amerika Serikat,” tambahnya, seperti dikutip dari Reuters.
Gencatan Senjata yang Rentan dan Ketegangan yang Meningkat
Pengiriman bom ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan akibat gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas. Kedua pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan yang bertujuan menghentikan konflik serta memungkinkan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.
Sementara itu, Washington terus menyalurkan bantuan bernilai miliaran dolar kepada Israel sejak eskalasi konflik terjadi. Langkah AS ini memicu berbagai reaksi di komunitas internasional, dengan sebagian pihak mendukung kebijakan tersebut, sementara yang lain mengkhawatirkan dampak lebih luas terhadap stabilitas kawasan.
Dengan dinamika yang terus berkembang, pengiriman amunisi ini menandai babak baru dalam hubungan AS-Israel, sekaligus memperkuat posisi Trump dalam kebijakan luar negeri yang lebih tegas terhadap konflik di Timur Tengah.