Strategi Operasi Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Hujan Deras di Jakarta
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dimulai pada 11 Maret 2025 telah memasuki hari keenam, dengan total 12 ton garam (NaCl) yang disemai di atmosfer Jakarta. Tujuan utama operasi ini adalah untuk mengurangi intensitas hujan dan mencegah bencana hidrometeorologi seperti banjir yang kerap terjadi di ibu kota. Total durasi penerbangan yang telah dilakukan selama operasi ini adalah 31 jam 30 menit, dengan 15 kali sorti penyemaian yang telah dilakukan. Pada minggu ini saja, dilakukan tiga sorti penyemaian yang menghabiskan 2,4 ton garam dengan total waktu penerbangan mencapai 5 jam 40 menit. Lokasi penyemaian garam meliputi wilayah-wilayah di Pandeglang, Serang, dan Selat Sunda untuk memastikan awan hujan dapat terkendali.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sedang merencanakan untuk memperpanjang operasi modifikasi cuaca ini pada malam hari untuk meminimalisir dampak hujan dan banjir. Kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sangat penting dalam pelaksanaan ini. Sekretaris Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Maruli Sijabat, menyebutkan bahwa pesawat dari BNPB akan digunakan untuk penerbangan malam agar OMC lebih efektif dalam mengendalikan curah hujan. OMC dilakukan hanya ketika ada potensi pembentukan awan hujan yang dapat memperburuk cuaca. Pemerintah berharap dengan dukungan yang ada, OMC dapat mengurangi curah hujan hingga 80 persen dan menjaga Jakarta tetap aman dari ancaman banjir.