Peluang Baru: 7 Juta Hektar Lahan Berpotensi untuk Perhutanan Sosial
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 7 juta hektar lahan yang dapat dimanfaatkan untuk perhutanan sosial, sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, perhutanan sosial telah menjadi program strategis nasional dan terus dikembangkan sejak era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Hingga saat ini, sekitar 8,3 juta hektar lahan telah digunakan oleh petani dalam skema perhutanan sosial. Dari total potensi 12,7 juta hektar yang telah dipetakan sebelumnya, masih tersisa 4 juta hektar yang dapat dimanfaatkan. Namun, setelah dilakukan identifikasi ulang, ditemukan tambahan potensi hingga 7 juta hektar, sehingga total lahan yang bisa diakses oleh petani meningkat menjadi 15 juta hektar.
Menhut menekankan bahwa pemerintah berupaya menghadirkan pendekatan yang lebih humanis dalam pengelolaan hutan. Jika sebelumnya petani dilarang masuk ke kawasan hutan, kini mereka justru diajak untuk berperan aktif dalam memanfaatkan sumber daya hutan demi ketahanan pangan dan energi, sekaligus tetap dilakukan menjaga kelestariannya. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga membantu dalam pelestarian lingkungan. Menurutnya, masih banyak potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh petani dalam skema perhutanan sosial ini, sehingga ke depannya, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses legal untuk mengelola lahan hutan secara produktif dan berkelanjutan.