Lonjakan Penerbitan Sertifikat Listrik Hijau di China: Dorongan Besar untuk Energi Terbarukan
China mencatat peningkatan signifikan dalam penerbitan sertifikat listrik hijau (Green Electricity Certificate/GEC) pada Januari 2025. Upaya ini sejalan dengan komitmen negara tersebut dalam mempercepat transisi menuju pembangunan berkelanjutan.
Menurut Administrasi Energi Nasional China (National Energy Administration/NEA), sebanyak 231,2 juta GEC telah diterbitkan pada bulan lalu, meningkat 225 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sertifikat ini menjadi bukti produksi energi terbarukan, dengan rincian 94,74 juta berasal dari tenaga angin (sekitar 40 persen dari total), 81,82 juta dari tenaga air, dan 39,43 juta dari tenaga surya.
Sejak diperkenalkan, total sertifikat yang telah diterbitkan hingga akhir Januari mencapai 5,19 miliar GEC. Sistem GEC sendiri berfungsi sebagai bukti legal atas atribut lingkungan dari listrik energi terbarukan di China, serta sebagai satu-satunya sertifikat resmi yang memverifikasi produksi dan konsumsi energi hijau.
Pada Januari 2025, sebanyak 53,1 juta GEC diperdagangkan secara nasional, menambah jumlah total perdagangan sertifikat ini menjadi 606,06 juta sejak sistem ini diberlakukan.
China pertama kali memperkenalkan sistem sertifikat hijau sebagai proyek percontohan pada 2017. Kemudian, pada Desember 2023, NEA secara resmi menjadi lembaga yang bertanggung jawab dalam mengelola penerbitan dan distribusi GEC di seluruh negeri.
Dengan meningkatnya penerbitan dan perdagangan sertifikat hijau, China menunjukkan komitmennya dalam mempercepat penggunaan energi terbarukan serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, guna mencapai target netralitas karbon dalam beberapa dekade mendatang.